Sederhana. Bermimpi. Berangan-angan. Banyak
orang sekarang sudah terbius dengan kekuatan mimpi. Ada temanku bernama Aldrin
Ali Hamka yang benar-benar mewujudkan mimpinya sekolah di Rusia. Kini – teman
masa smp dan sma yang selalu berlari ketika berangkat sekolah (dari daerah
dinoyo sampai SMA tugu !) – itu sedang menempuh S2 di Rusia.
Ada kejutan-kejutan dalam hidup kita. Dari
Allah SWT. Semata karena DIA. Bukan karena kehebatan kita. Bukan karena
kepandaian, keberuntungan ataupun bahkan, bukan karena kuatnya ruhiyah kita.
Semata-mata, karena Allah-lah.
Sangat merekam kata-kata Bunda Marwah Daud
Ibrahim – perancang konsep Mengelola Hidup dan Merencanakan Masa Depan (MHMMD)
– bahwa, jadikan keinginan kita dengan keinginan Allah itu satu frekuensi. Kita punya
mimpi. Allah juga punya ketetapan atas kita. Ayo kita tautkan. Samakan frekuensinya. Hadirnya
mimpi kita dan munculnya keinginan dan angan-angan yang baik dan mulia, tentunya
Allah yang menganugerahi. Karena itu, jangan malu dengan mimpi yang mulia. Jangan merasa kecil
dengan angan-angan yang besar.
Pun, jangan terlalu pelit hanya membangun mimpi pribadi. Bangunlah mimpi untuk
keluarga, Negara dan umat. Siapa tau anda ditakdirkan menjadi salah satu tokoh
besar yang berpengaruh di Indonesia, bahkan di dunia.
Jangan tertawakan
mimpi orang lain, jangan remehkan. Karena atas izin Allah, bias saja
mimpi-mimpi itu terwujud. Seperti mimpi teman Saya Aldrin Ali Hamka yang suka
membawa kamus bahasa Rusia, dan sekarang dia benar-benar ada di sana.
Aku ingin merekam dengan
tinta – kisah2 teman-teman seperjuangan, saudara-saudari, atau pun siapa saja,
tentang mimpi-mimpinya, lalu jika pun terwujud – bagaimana itu bias terwujud…
Visualisasikan
mimpimu. Bayangkan dirimu tiba-tiba berpindah dimensi ruang dan waktu – kini
kau berada pada kondisi itu – dimana mimpimu terwujud.
Bayangkan kau ada di
depan Ka’bah menangis menggugu, bayangkan foto wisuda S3 di luar negeri,
bayangkan kau seorang Ibu yang baru saja melahirkan normal, bayangkan sebuah
akad nikah yang mengharukan, bayangkan kau ada di depan gedung perusahaan yang
kau pimpin, bayangkan kau jadi motivator… Bebas, bayangkanlah
apa pun (asal jangan bayangkan istri/suami orang, hehe)
Tidak, kau tidak
sedang berkhayal, kau sedang membangun mimpi. Kau sedang merasakan kilauan esok
hari berkembang dalam mimpimu.
Visualisasikan mimipu.
Setelah membayangkan, langkah berikutnya, berdoalah…
Berdoalah diberi kemampuan
untuk mewujudkan semua itu. Langkah berikutnya, berusahalah.
asyik bgt nih mbak asih, oke, tulisannya menginspirasi.
BalasHapusaku tambah di blogroll ku ya mb, di bethaajaaa.blogspot.com
Ya, betul, divisualisasikan. Aku kadang sudah menulisnya, baru sadar saat jadi kenyataan, ehh, ternyata sudah pernah diimpikan sebelumnya. ^_^