Senin, 06 Januari 2014

Meneladani Bu Yoyoh Yusroh (bag.1)

Bertemu dengan almarhumah sempat 2kali, keduanya di seminar. Saya lupas pastinya seminar apa, tapi salah satunya adalah bertemakan keluarga. Namun, mungkin karena saat itu Saya merasa masih 'kecil', sehingga merasa masih jauh untuk berkeluarga, entahlah, yang Saya catat dalam benak dan kemudian Saya ikat dalam tulisan adalah sharing beliau tentang ini...


1. sediakan amplop, tulis di muka amplop besar-besar 'HAJI', 'PALESTINA', dan 'RUMAH TANGGA'.


Kata Bu Yoyoh, sebelum Subuh, niatkan untuk selalu mengisi ketiga amplop tersebut. Sambil mengisi berdoa tentunya. yang pertama, agar niat dan ikhtiar kita untuk berHaji segera diijabah Allah. Kedua, infak untuk perjuangan saudara kita di Palestina, mungkin sekarang bisa lebih banyak lagi alternatif tempatnya seperti di Mesir, Suriah atau Muslim Rohingya. Ketiga, tentunya menabung untuk kepentingan rumah tangga seperti rumah, mobil, dan masa depan pendidikan anak-anak. Paling tidak, 30% tabungan Suami harus disisihkan jika memungkinkan.


3. Dalam sedekah kita, alangkah baiknya jika kita bersedekah dengan kondisi uang terbaik, yakni uang baru. Makanya Bu Yoyoh selalu berusaha menyediakan uang baru.

4. Tuliskan segala hal yang mengesankan.

Nah, yang satu ini, tentang menulis, bahkan Bu Yoyoh juga menyarankan. Seperti biasa Saya katakan, bahwa Inspirasi ada di awang-awang, jika tidak diikat dengan amal atau tulisan, ia akan segera menghilang. Sayangbanget kalau sampai melewatkan inspirasi. Jika ia tidak terealisasi, alangkah ruginya kita. Akan banyak serentetan inspirasi, atau agenda lainnya yang juga akan 'menghilang' tak terlaksana. hmmm so sad, karena Saya berkali-kali merasakan ini.

5. Meminta waktu yang berkah, 


Ya Allah, jarang sekali ya, Saya meminta pada Allah waktu yang berkah. Yang setiap detiknya bermakna untuk akhirat sekaligus dunia.

selamat mencoba... khusus hikmah dari Bu Yoyoh, akan ada bagian-bagian selanjutnya.. 


24 Maret 2008,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar