Selasa, 21 Januari 2014

Setengah Buku Mimpi Sejuta Dolar

Awal bulan ini Saya telah menghabiskan uang yang cukup banyak untuk membeli 5 buku pilihan yang saya temukan di Toga Mas. Kelima buku itu adalah Mimpi Sejuta Dolar, Merry Riana - Alberthiene Endah, Dekapan Kematian - Oki Setiana Dewi, Young On Top - Billy Yoeng, Yuk Jadi Orangtua Shalih  Ihsan Baihaqi, Kisah Nyata Siomay Pink - Nidya Febriani Utami. Kelima buku tersebut mewakili selera dan kebutuhan Saya saat itu. Sebelumnya, di IBF Saya membeli Rich dan Believe-nya tad Yusuf Mansyur dan 2 buku parenting daBaihaqi juga.

Buku yang pertama Saya baca adalah Kisah Nyata Siomay Pink. Saya tidak menyesal membeli buku itu, Saya memang suka buku- buku tentang kisah nyata hidup seseorang. Seperti hal-nya buku Dekapan Kematian yang ditulis oleh Oki Setiana Dewi, isinya tentang kisah nyata orang-orang yang didahului oleh orang tersayangnya.

Buku berikutnya yang Saya baca adalah buku ini, Mimpi Sejuta Dolar tentang kisah hidup Merry Riana. Ini juga kisah nyata. Saya memang punya selera yang lebih juga terhadap buku-buku atau pun training-training motivasi tentang kewirausahaan, tentang kebebasan finansial seperti buku-bukunya Ippho dan Ustad Yusuf Mansyur. Bagi Saya menjadi Muslim yang Kaya itu penting. Saya telah merasakan hidup berkecukupan karena rezeki yang dititipkan Allah pada orangtua Saya. Orangtua Saya juga telah mengajarkan bagaimana memanfaatkan kehidupan yang cukup itu menjadi bernilai, bukan untuk kebahagiaan keluarga sendiri, bukan semata untuk kesejahteraan keluarga sendiri. Tapi, dengan kekayaan, kita bisa melakukan banyak amal tanpa berpikir bagaimana bagian untuk keluargaku.

Saya berterimakasih pada penulisnya, pun Merry Riana. Meski berbeda akidah, namun hikmah dapat diambil dari siapa pun, bahkan dari seekor nyamuk pun, iya kan. Maka untuk perjuangan Merry Riana, Saya akan meneladaninya, tentu saja yang baik-baik, yang sejalan dengan keyakinan Saya.

Saya memulai membaca buku ini ketika perjalanan Saya ke Bogor, ke acara Indonesia Spectacular Herbalife 2014. Spiritnya sangat tertular pada Saya, apalagi acara Indospec memang momentum yang tepat untuk membuat Resolusi baru. Meski baru setengah membacanya, tapi sudah tak sabar ingin berbagi.



Betapa pentingnya kata itu, 'semangat'. Sebuah perasaan yang mampu memimpin pikiran dan kehendak  manusia untuk bergerak dan membuat suatu perubahan.

Hidup, sesulit apapun, adalah sesuatu  yang harus diapresiasi dengan usaha nyata, bukan sesuatu yang berlalu sia-sia, atau ditangisi.

Ya, aku mengingat itu dengan jelas, bagaimana aku selalu mengendap dalam kesunyian lorong ini, mendekati keran, memutarnya perlahan dan menyorongkan mulutku ke sana. Kureguk air segar itu karena tidak punya  cukup uang untuk membeli air mineral sekalipun. Aku akan mematikan keran jika ada orang lewat. Jarang sekali ada mahasiswa yang meminum air dari keran tersebut.

Dan, keluarlah energi ajaib yang lahir secara menakjubkan dari diriku. Sebuah energi yang melepaskan aku  dari segenap keraguan dan menerbangkan aku dalam keberanian untuk melakukan langkah demi langkah Secara alamiah akal demi akal bermunculan dan memimpinku untuk melancarkan strategi mengubah nasib. Kusambut panggilan bergerak itu. Kuserahkan jiwaku seutuhnya untuk segera merealisasikan harapanku tanpa menunggu waktu lagi. Kulakukan dengan konkret apa yang dikatakan orang sebagai : perjuangan. Mumpung masih muda, pikirku, aku bisa mengerahkan energi terbaik.

Hal yang sangat dahsyat terjadi di tengah geliat usaha-usahaku itu adalah betapa ajaibnya sensasi pembentukan diri ketika kita berjuang dengan konkret. Kugarisbawahi kata 'konkret', karena banyak dari kita hanya menghayati perjuangan dalam bentuk kata-kata. Betapa banyaknya strategi suksies yang bisa kuraih dari pekerjaan yang secara nyata kulakukan.

Proses dalam ketekunan menjalankan pekerjaan demi pekerjaan itu kemudian secara alamiah mengajarkan aku terhadap 3 hal penting dalam perjuangan: tekad yang kuat, strategi yang terarah, dan kedekatan kepada Tuhan. Tiga hal itu kemudian menurunkan 'anak-anak sikap' yang semuanya mengacu pada satu idealisme: jika kita bekerja keras dengan cara-cara yang baik, niat yang baik, dan tekad yang baik, kita bisa meraih impian.

Saat ini ada yang begitu banyak orang yang masih merangkak dan menggapai-gapai kondisi lebih baik bagi hidup mereka yang kekurangan. Ada begitu banyak orang yang menyudahi rasa sedih mereka dengan berpikir bahwa keberuntungan hidup tidak berpihak pada mereka, dan mereka memilih pasrah begitu saja. Sebagian orang lagi bahkan tidak lagi mempercayai proses perjuangan akibat kegagalan demi kegagalan yang menghampiri hidup mereka. Kepada orang-orang itu aku selalu ingin menyerukan : "Step up! Bergeraklah lagi. Jangan menyerah. Kita tidak perlu memperhitungkan usia dan kegagalan yang telah lalu. Hari ini dan hari esok disediakan Tuhan agar kita bisa merancang peluang sukses untuk hidup ke depan. Tidak ada kata terlambat!"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar