Minggu, 02 Februari 2014

Tsurayya Muslimah Store



Sampai pada hari ini, Saya punya tiga proyek besar. Herbalife. Tsurayya Muslimah Store. One Week One Book.
Herbalife dan One Week One Book sudah di-soft launching. Kali ini giliran Tsurayya Muslimah Store.

Sejujurnya Saya tidak punya passion di bidang fashion. Saya tidak pintar berpenampilan. Asal warna dan corak serasi, lalu bahan kain juga nyaman dipakai, itu cukup buat Saya. Sama sekali tak mengikuti mode juga. 

Usaha bidang konveksi yang Ibu jalani selama ini – lah yang kemudian membuat proyek ini hadir dalam hidup Saya. Ibu, mengisi hari-hari tuanya, pada awalnya memproduksi Daster Khas Malangan. Alhamdulillah sudah sampai seri Z, masing-masing seri sebanyak 50 daster, jadi kalau dihitung-hitung, sudah memproduksi A-Z (26 x 50), berarti sebanyak 1300 daster yang laku terjual sepanjang hampir 6 tahun. Hanya saja, Ibu yang memang visi misi usahanya ‘hanya’ menyalurkan hobi, mengisi kesibukan dan memberdayakan orang – Beliau berjalan santai, nggak ‘ngoyo’.  Tahun 2010 Ibu membeli sebuah ruko di daerah Karangploso depan Ayam Goreng Pak Sholeh dan membuka Kurnias Collection yang kemudian tutup dan rukonya beralih menjadi markas  sablon-nya kakak ipar Saya.
Sembari terus memproduksi Daster Khas Malangan yang harganya relatif lebih murah daripada pesaing-pesaingna, Ibu juga memproduksi celana licra. Kalau yang ini sistemnya pre-order. Ibu Saya hobi olahraga tenis. Ibu suka menjahit sendiri celana berbahan licra yang pas dan nyaman di kakinya. Kalau buat Saya, celana itu Saya jadikan celana rangkapan di balik rok. Memang sangat nyaman dipakai, hangat dan tebal. Dari ‘getok tular’ (mulut ke mulut), mulai banyak teman-teman tenis Ibu yang minta dibuatkan juga. Akhirnya Ibu menerima pesanan jahitan celana licra. Alhamdulillah, tidak hanya komunitas tenis saja, tapi komunitas lain seperti senam, silat pun ikut memesan. Banyak jga yang memesan untuk digunakan pergi sehari-hari.

Dari menerima pesanan jahitan celana licra, lalu mulai merembet beberapa teman Ibu yang menjahitkan gamis, atasan, rok, jilbab, bahkan gaun pengantin. Meskipun sudah bisa menjahit apa saja tapi karena santai dalam menjalankan bisnisnya, Ibu hanya punya 1 penjahit (Jadi bukan Ibu sendiri ya yang menjahit, Ibu punya 1 pegawai, tapi Ibu Saya memang dulunya menerima jahitan waktu masih di Bandung). Ibu juga tidak pasang iklan atau strategi marketing yang lain, murni dari getok tular, bahkan Ibu sudah punya banyak pelanggan setia. 

Ibu tidak peduli. Ada beberapa teman Ibu yang berkomentar negatif tentang aktifitas Ibu, katanya sudah tua kok masih bisnis, sudah kaya kok masih cari uang.. Aah, mereka tidak tahu apa visi misi Ibu. Meski bukan sarjana, tapi Ibu Saya memiliki kualitas manusia melebihi dari Doktor sekali pun.
Menurut Saya, Ibu seorang yang multi talented. Dulunya Ibu seorang perawat di RS Katolik. Ibu pandai memasak, pernah sempat ingin buka catering tapi tidak jadi. Ibu pandai menjahit, dulu pernah buka jahitan ketika masih di Bandung. Ibu juga les salon ( apa nih, maksudnya buka salon). Selain itu, beliau sangat pandai masuk ke dunia anak-anak, story telling, puisi, dan jago berpidato. Ibu Saya bagus dalam merangkai kata-kata. Di wilayah perumahan Permata Jingga sini, Ibu termasuk yang ‘diajeni’. Hampir setiap acara, selalu Ibu yang ditunjuk menjadi MC. Hampir setiap masalah, Ibu menjadi rujukan untuk mencari solusi. Percaya diri, optimis, positive thinking. Itulah Ibu Saya. Alhamdulillah ya.... 

Kembali ke topik, meski ada beberapa temannya yang berkomentar negatif atas aktifitas Ibu Saya dalam usaha jahit menjahit itu, tapi Ibu cuek saja. Mereka tidak tahu, salah satu niat Ibu adalah memacu anak-anaknya untuk meneruskan dan mengembangkan usaha ini. Dan ternyata itu adalah Saya, hehe. Saya juga sempat menjualkan daster dan celana licra Ibu. Sempat juga menerima orderan seragam koas anak-anak FK. Tapi Saya pikir, kalau begini terus, nggak akan maju-maju. Kalau Ibu menjalankan bisnis ini dengan santai tanpa target – karena memang secara materi Ibu tidak terlalu butuh uang tambahan – kalau Saya kan tentu saja butuh. Masa depan masih panjang, kehidupan ini ingin Saya lalui dengan kecukupan. Saya akan membantu Suami menambah tabungan keluarga Saya dengan tanpa mendzalimi hak-hak Suami dan anak. Saya putuskan untuk mengambil peluang yang sebenarnya sudah terbuka lebar sejak beberapa tahun ini. Maka lahirlah Tsurayya Muslimah Store ini.
TMS tidak hanya berjalan secara online, tapi juga offline. TMS ini akan menggandeng rohis-rohis se-Malang yang membutuhkan bantuan dana. TMS bersedia menjadi donatur tetap dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Visinya adalah menyediakan semua kebutuhan muslimah agar SYAR’I dan MENGINSPIRASI.  Bismillah...


https://www.facebook.com/tsurayyamuslimahstore

sms/wa 085756820427
pin BB 29E07DEC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar