Sampai pada hari ini, Saya punya tiga proyek besar.
Herbalife. Tsurayya Muslimah Store. One Week One Book.
Herbalife dan One Week One Book sudah di-soft launching.
Kali ini giliran Tsurayya Muslimah Store.
Sejujurnya Saya tidak punya passion di bidang fashion. Saya
tidak pintar berpenampilan. Asal warna dan corak serasi, lalu bahan kain juga
nyaman dipakai, itu cukup buat Saya. Sama sekali tak mengikuti mode juga.
Usaha bidang konveksi yang Ibu jalani selama ini – lah yang
kemudian membuat proyek ini hadir dalam hidup Saya. Ibu, mengisi hari-hari
tuanya, pada awalnya memproduksi Daster Khas Malangan. Alhamdulillah sudah
sampai seri Z, masing-masing seri sebanyak 50 daster, jadi kalau
dihitung-hitung, sudah memproduksi A-Z (26 x 50), berarti sebanyak 1300 daster
yang laku terjual sepanjang hampir 6 tahun. Hanya saja, Ibu yang memang visi
misi usahanya ‘hanya’ menyalurkan hobi, mengisi kesibukan dan memberdayakan
orang – Beliau berjalan santai, nggak ‘ngoyo’. Tahun 2010 Ibu membeli sebuah ruko di daerah
Karangploso depan Ayam Goreng Pak Sholeh dan membuka Kurnias Collection yang
kemudian tutup dan rukonya beralih menjadi markas sablon-nya kakak ipar Saya.
Sembari terus memproduksi Daster Khas Malangan yang harganya
relatif lebih murah daripada pesaing-pesaingna, Ibu juga memproduksi celana
licra. Kalau yang ini sistemnya pre-order. Ibu Saya hobi olahraga tenis. Ibu
suka menjahit sendiri celana berbahan licra yang pas dan nyaman di kakinya.
Kalau buat Saya, celana itu Saya jadikan celana rangkapan di balik rok. Memang
sangat nyaman dipakai, hangat dan tebal. Dari ‘getok tular’ (mulut ke mulut),
mulai banyak teman-teman tenis Ibu yang minta dibuatkan juga. Akhirnya Ibu
menerima pesanan jahitan celana licra. Alhamdulillah, tidak hanya komunitas
tenis saja, tapi komunitas lain seperti senam, silat pun ikut memesan. Banyak
jga yang memesan untuk digunakan pergi sehari-hari.
Dari menerima pesanan jahitan celana licra, lalu mulai
merembet beberapa teman Ibu yang menjahitkan gamis, atasan, rok, jilbab, bahkan
gaun pengantin. Meskipun sudah bisa menjahit apa saja tapi karena santai dalam
menjalankan bisnisnya, Ibu hanya punya 1 penjahit (Jadi bukan Ibu sendiri ya
yang menjahit, Ibu punya 1 pegawai, tapi Ibu Saya memang dulunya menerima
jahitan waktu masih di Bandung). Ibu juga tidak pasang iklan atau strategi
marketing yang lain, murni dari getok tular, bahkan Ibu sudah punya banyak
pelanggan setia.
Ibu tidak peduli. Ada beberapa teman Ibu yang berkomentar
negatif tentang aktifitas Ibu, katanya sudah tua kok masih bisnis, sudah kaya
kok masih cari uang.. Aah, mereka tidak tahu apa visi misi Ibu. Meski bukan
sarjana, tapi Ibu Saya memiliki kualitas manusia melebihi dari Doktor sekali
pun.
Menurut Saya, Ibu seorang yang multi talented. Dulunya Ibu
seorang perawat di RS Katolik. Ibu pandai memasak, pernah sempat ingin buka
catering tapi tidak jadi. Ibu pandai menjahit, dulu pernah buka jahitan ketika
masih di Bandung. Ibu juga les salon ( apa nih, maksudnya buka salon). Selain
itu, beliau sangat pandai masuk ke dunia anak-anak, story telling, puisi, dan
jago berpidato. Ibu Saya bagus dalam merangkai kata-kata. Di wilayah perumahan
Permata Jingga sini, Ibu termasuk yang ‘diajeni’. Hampir setiap acara, selalu
Ibu yang ditunjuk menjadi MC. Hampir setiap masalah, Ibu menjadi rujukan untuk
mencari solusi. Percaya diri, optimis, positive thinking. Itulah Ibu Saya.
Alhamdulillah ya....
Kembali ke topik, meski ada beberapa temannya yang
berkomentar negatif atas aktifitas Ibu Saya dalam usaha jahit menjahit itu,
tapi Ibu cuek saja. Mereka tidak tahu, salah satu niat Ibu adalah memacu
anak-anaknya untuk meneruskan dan mengembangkan usaha ini. Dan ternyata itu
adalah Saya, hehe. Saya juga sempat menjualkan daster dan celana licra Ibu.
Sempat juga menerima orderan seragam koas anak-anak FK. Tapi Saya pikir, kalau
begini terus, nggak akan maju-maju. Kalau Ibu menjalankan bisnis ini dengan
santai tanpa target – karena memang secara materi Ibu tidak terlalu butuh uang
tambahan – kalau Saya kan tentu saja butuh. Masa depan masih panjang, kehidupan
ini ingin Saya lalui dengan kecukupan. Saya akan membantu Suami menambah
tabungan keluarga Saya dengan tanpa mendzalimi hak-hak Suami dan anak. Saya putuskan
untuk mengambil peluang yang sebenarnya sudah terbuka lebar sejak beberapa
tahun ini. Maka lahirlah Tsurayya Muslimah Store ini.
TMS tidak hanya berjalan secara online, tapi juga offline.
TMS ini akan menggandeng rohis-rohis se-Malang yang membutuhkan bantuan dana.
TMS bersedia menjadi donatur tetap dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Visinya
adalah menyediakan semua kebutuhan muslimah agar SYAR’I dan MENGINSPIRASI. Bismillah...
https://www.facebook.com/tsurayyamuslimahstore
sms/wa 085756820427
pin BB 29E07DEC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar